GatraMedia.com— Diskusi Awak Media Gathering: Menyoroti Peran Mahkamah Agung RI dalam Era Digital
Jakarta – Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia (FORSIMEMA-RI) menggelar diskusi bertajuk Peran Mahkamah Agung RI dalam Mewujudkan Keadilan Hukum di Era Digital di Restoran AGS, kawasan Piere Tendean, Mampang, Jakarta Selatan.
Diskusi ini menghadirkan sejumlah praktisi media dan pakar hukum yang membahas dampak teknologi terhadap sistem peradilan di Indonesia.
Turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi ini antara lain Dr. Aturkian Laia, SH, MH, CFHA, CHA, CEFT, yang berprofesi sebagai dosen dan pengacara, serta Dr. Fetrus, SH, MH, CTA, CMed.
Keduanya memberikan wawasan mengenai tantangan dan peluang digitalisasi dalam sistem peradilan. Selain itu, diskusi juga dihadiri oleh SS Budi Raharjo, aktivis anti-narkoba sekaligus Ketua Asosiasi Media Digital Indonesia, serta Syamsul Bahri, Ketua Umum FORSIMEMA-RI.
Dr. Fetrus dalam pemaparannya menekankan pentingnya penerapan teknologi dalam reformasi peradilan, khususnya melalui layanan e-litigation atau persidangan elektronik.
Ia menilai langkah ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan reformasi sistem peradilan yang lebih transparan dan akuntabel.
“Indikator utama dari sistem peradilan yang baik adalah transparansi dan akuntabilitas yang dapat diakses oleh masyarakat, terutama para pencari keadilan,” ujar Dr. Aturkian Laia.
Ia juga menegaskan bahwa sinergi antara teknologi informasi dan hukum acara (IT for judiciary) merupakan kunci dalam membangun sistem peradilan yang modern dan efektif.
Dalam diskusi ini, SS Budi Raharjo menyoroti peran strategis kehumasan di era digital. Menurutnya, fungsi kehumasan bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai elemen penting dalam membangun citra positif Mahkamah Agung dan institusi peradilan lainnya.
Ia menekankan bahwa kehumasan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta mengelola komunikasi yang lebih terbuka dan akurat.
Ketua Umum FORSIMEMA-RI, Syamsul Bahri, turut menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya kolaborasi antara humas dan media.
Ia menekankan bahwa hubungan yang baik antara kedua pihak dapat meningkatkan kualitas pemberitaan dan menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat di era digital.
Budi dan Syamsul juga mengapresiasi kinerja Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang telah berhasil memberikan pelayanan informasi yang baik meskipun dengan keterbatasan anggaran.
Menutup diskusi, Syamsul Bahri menyampaikan harapannya agar Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. Sunarto, SH, MH, dapat mendorong penguatan komunikasi antara Humas MA dan media massa.
“Kami berharap sinergi ini terus berkembang, sehingga informasi yang disampaikan kepada masyarakat lebih akurat, transparan, dan berintegritas,” ujarnya.
Melalui diskusi ini, FORSIMEMA-RI berharap dapat terus memperkuat hubungan antara lembaga peradilan dan media guna menciptakan sistem peradilan yang lebih transparan dan akuntabel di tengah pesatnya perkembangan teknologi.