bp dan Chubu Electric Teken MoU untuk Penyelidikan Penyimpanan CO2 di Tangguh

Telegraf – Pada hari ini, BP Berau Ltd (bp), yang bertindak sebagai operator LNG Tangguh dan mewakili kontraktor di bawah KKKS Tangguh – yaitu MI Berau B.V., CNOOC Muturi Limited, Nippon Oil Exploration (Berau) Limited, KG Berau Petroleum Ltd., Indonesia Natural Gas Resources Muturi, Inc., KG Wiriagar Petroleum Ltd. – bersama dengan Chubu Electric Power Co., Inc. (“Chubu Electric”), telah menandatangani Nota Kesepahaman (“MoU”) yang mengarah pada studi kelayakan rantai nilai CCUS yang berpusat di Pelabuhan Nagoya, Jepang. Studi tersebut juga mencakup potensi penyimpanan CO2 di Lapangan Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat, Indonesia.

Mengatasi Emisi CO2 dengan Proyek Tangguh

Tangguh adalah produsen gas terbesar di Indonesia, berkontribusi sekitar 20% dari produksi gas alam negara. Proyek CCUS Tangguh yang dioperasikan oleh bp adalah proyek CCUS terkemuka di Indonesia. Rencana pembangunannya telah disetujui oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2021, dengan pekerjaan FEED yang sedang berlangsung dan keputusan investasi final proyek yang diharapkan segera dilakukan. Dengan kapasitas penyimpanan sebesar 1,8 GtCO2, Tangguh memiliki potensi besar untuk menjadi hub CCS pertama di Indonesia, mengatasi emisi domestik dan internasional.

Tujuan Bersama: Nol Emisi CO2 pada 2050

bp p.l.c., perusahaan induk bp, dan Chubu Electric berkomitmen untuk mencapai nol emisi CO2 dari operasi mereka pada tahun 2050. Kedua perusahaan ini bekerja sama untuk mendukung dekarbonisasi di sekitar Pelabuhan Nagoya, yang juga merupakan bagian dari Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada Februari 2023 untuk mendukung dekarbonisasi di Jepang dan Asia.

Pelabuhan Nagoya, sebagai pelabuhan terbesar di Jepang dalam hal volume kargo, merupakan penyumbang sekitar 3% dari total emisi CO2 Jepang. Untuk mengurangi emisinya sebesar 46% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2013, pelabuhan ini telah menetapkan target yang ambisius.

Pengurangan Emisi Melalui CCUS

Dalam upaya untuk mencapai target pengurangan emisi tersebut, afiliasi bp dan Chubu Electric akan melakukan studi tentang penangkapan, pengumpulan, penggunaan, dan pengangkutan CO2 ke lokasi penyimpanan CO2 di luar negeri, sebagai bagian dari inisiatif CCUS yang diumumkan pada 3 Februari 2023.

Melalui MoU ini, kedua perusahaan akan menilai kelayakan penangkapan, pengumpulan, dan pencairan CO2 di Pelabuhan Nagoya untuk ekspor dengan pengiriman CO2 untuk injeksi dan penyimpanan CO2 di pusat penyimpanan CO2 di Tangguh, Indonesia.

Mendukung Tujuan Net Zero

Kathy Wu, Presiden Regional Asia Pasifik, Gas & Energi Rendah CO2 bp, menyatakan, “bp dan Chubu telah menjalin hubungan yang kuat selama beberapa waktu, dan MoU ini adalah langkah berkelanjutan dalam kerja sama kami untuk mendukung tujuan net zero di Indonesia dan Jepang melalui inisiatif CCUS.”

Hiroki Sato, CEO Divisi Bisnis Global di Chubu Electric, menambahkan, “Ini adalah tonggak penting bagi proyek CCUS Pelabuhan Nagoya untuk dapat menilai dan menentukan lokasi penyimpanan di Tangguh dalam studi kelayakan kami. Tangguh memiliki kapasitas penyimpanan yang signifikan, dan kami berencana untuk memulai proyek pada tahun 2030, sesuai dengan target pemerintah Jepang.”

Eksplorasi Solusi Dekarbonisasi

bp dan Chubu Electric akan menggabungkan pengalaman bp p.l.c dalam mengembangkan proyek CCS skala besar dan pengetahuan Chubu Electric sebagai utilitas di wilayah Chubu untuk menjelajahi solusi dekarbonisasi di Jepang dan kawasan Asia.

Dengan kerja sama ini, kedua perusahaan berharap dapat berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi menuju masyarakat yang lebih berkelanjutan.

Pos terkait