TELEGRAF – Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa manfaat besar selama beberapa generasi. Namun, teknologi kecerdasan buatan (AI) juga dapat menimbulkan ancaman baru, seperti chatbot AI ChatGPT yang digunakan untuk mensimulasikan percakapan manusia.
Ahli dan pengamat di bidang teknologi telah mengkhawatirkan dampak dari alat bantu pembuatan konten yang dihasilkan oleh AI terhadap keamanan jaringan sejak diperkenalkan pada November 2022.
Dalam konferensi keamanan Black Hat dan Defcon baru-baru ini, demonstrasi peretasan manusia dengan AI-as-a-service mengungkapkan bagaimana AI mampu membuat email phishing yang lebih baik dan pesan spear phishing yang sangat efektif daripada manusia.
Para peneliti menggunakan platform GPT-4 OpenAI dan produk AI-as-a-service lainnya yang berfokus pada analisis kepribadian untuk menghasilkan email phishing yang disesuaikan dengan latar belakang dan karakter kolega mereka. Selain itu, dengan beberapa penyesuaian, AI tersebut dapat menghasilkan email phishing yang nyaris sempurna yang menyerupai pesan dari manusia.
Hal ini dapat meningkatkan risiko serangan tipe tersebut secara signifikan. Sean Duca, Vice President dan Regional Chief Security Officer Palo Alto Networks untuk Asia Pasifik & Jepang menyatakan bahwa lanskap peretasan yang semakin cerdas dan canggih semakin mendorong pentingnya industri keamanan siber untuk memiliki sumber daya yang setara untuk melawan serangan bertenaga AI.
Dalam jangka panjang, industri ini tidak dapat lagi hanya mengandalkan sekelompok individu pemburu ancaman siber yang mencoba memitigasi serangan secara sporadis. Saat ini dibutuhkan tindakan cerdas untuk menetralisir ancaman yang terus berkembang.
Serangan yang didukung AI semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, maka sektor bisnis, pemerintah, dan individu perlu mengandalkan teknologi yang sedang berkembang seperti AI dan ML untuk menghasilkan respons otomatis terhadap serangan-serangan tersebut.
Untuk itu, diperlukan fokus yang cukup besar untuk menemukan keseimbangan antara mesin, manusia, dan pertimbangan etis. Menetapkan kebijakan perusahaan sangat penting untuk melakukan bisnis secara etis, sekaligus meningkatkan keamanan siber.
Menghadapi ancaman hacking berbasis AI bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan mengambil tindakan cerdas dan responsif, kita dapat meminimalkan kerugian dan melindungi diri kita dari serangan-serangan yang tidak diinginkan.
#ChatGPT #AI #hacking #keamanansiber #phishing #BlackHat #Defcon #responsotomatis #pertimbanganetis