TELEGRAF – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengawasi secara langsung persiapan Kontingen Special Olympics Indonesia (SOina) untuk menghadiri Special Olympics World Summer Games (SOWSG) Berlin 2023. Pelatnas sentralisasi, yang telah dimulai sejak 8 Mei dan berlangsung hingga 5 Juni, diadakan di berbagai lokasi di Kota Semarang dan Kudus.
Dalam kunjungannya pada Selasa pagi, 23 Mei 2023, Ganjar tiba di GOR Jatidiri Semarang dengan menggunakan angkutan umum dari rumah dinasnya di Puri Gedeh, yang berjarak sekitar 5 kilometer. Kedatangannya disambut oleh Sekretaris Jenderal PP SOina, Kristijani Kirana, serta puluhan atlet, pengurus, dan pelatih. Suasana kunjungan ini terasa santai dan penuh kegembiraan para atlet.
Setelah berinteraksi dengan mereka, Ganjar dan istri segera bergabung dengan para atlet dalam sesi jogging mengelilingi lintasan atletik selama 2 putaran. Di samping itu, Ganjar Pranowo juga bergabung dalam sesi berjoget bersama atlet senam dan pelatih, dengan mengikuti irama lagu dangdut yang mengiringi mereka.
Para atlet senam sangat senang bisa bertemu dengan gubernur, seperti yang diungkapkan oleh Pelatih Senam Artistik, Rinawati, yang berasal dari Kalimantan Selatan.
Kunjungan Ganjar Pranowo berlanjut dari lintasan atletik ke lokasi latihan senam dan tenis meja. Di sana, Ganjar berkesempatan untuk menguji kemampuan Mohammad Zidan Fathoni Arafat, petenis meja disabilitas intelektual asal Malang.
Sementara itu, sang istri, Atikoh, bermain bersama Prameswari Wahyu Kinanti Septhiana, petenis meja disabilitas intelektual asal Solo. Zidan mengungkapkan perasaan senang dan bangganya bisa bertemu kembali dengan Ganjar.
Selain itu, bermain tenis meja bersama gubernur membuatnya merasa bahagia. Zidan juga membagikan pesan dari Ganjar kepada seluruh atlet tenis meja lainnya untuk terus bersemangat dalam berlatih.
Menurut Zidan, Ganjar menyampaikan bahwa hasil pertandingan ditentukan oleh Allah, sedangkan yang terpenting adalah bermain dengan baik, bersikap sportif, dan tetap semangat.
Sementara itu, Prameswari mengaku sedikit grogi saat bertemu dengan tokoh nomor satu di Jawa Tengah itu. Meskipun terdapat kegugupan awal, kehadiran Ganjar dan istri tidak membuatnya terlalu grogi, seperti yang diungkapkan oleh pelatihnya, Elma Maulida Wardhana.
Selama dua minggu latihan bersama, secara keseluruhan, para atlet mengalami kemajuan yang signifikan. Kelemahan yang ada pada awal kedatangan mereka di Semarang berhasil diperbaiki.
Kemajuan tersebut terlihat pada ketujuh cabang olahraga yang akan mereka ikuti. Roy Soselisa, pelatih bowling, mengungkapkan bahwa dengan dukungan peralatan yang mereka terima, para atlet berhasil mencetak skor yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Catatan skor ini penting dalam menentukan divisi perlombaan.
Pengalaman serupa juga dialami oleh atlet bulutangkis yang berlatih di GOR Djarum Kudus. Menurut Pelatih Mardi Panjaitan, menjelang dua minggu terakhir, para pebulutangkis lebih banyak melakukan latihan sparring.
Waktu latihan pun diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kejenuhan, sehingga performa atlet dapat mencapai puncaknya saat pertandingan di Berlin pada bulan Juni mendatang.