Telegraf – Lenovo Indonesia menggelar IDC x Lenovo Executives Roundtable dengan mengusung tema “Enter the Era of Digital Workplace and Cyber Resilience.” Acara ini membahas tentang perubahan dalam cara orang bekerja dan dampaknya pada ekosistem bisnis digital. Diprediksi bahwa implementasi ruang kerja digital yang cerdas dan terintegrasi akan meningkatkan pencapaian bisnis hingga 70% dalam berbagai sektor perusahaan hingga tahun 2026 (Jakarta, 28/05/23).
Lenovo Indonesia, sebagai bagian dari upaya transformasi ini, telah menyediakan rangkaian solusi teknologi pintar yang mendukung perbaikan kinerja bisnis di era transformasi digital saat ini.
Studi Lenovo yang berjudul “Human-Centered Insights to Fuel ITs Vision 2022” menyatakan bahwa 84% karyawan menganggap teknologi sangat penting dalam mendukung sistem kerja hybrid yang memberikan fleksibilitas dan melibatkan tim yang beragam.
Namun, penggunaan teknologi yang semakin tinggi juga membawa tantangan baru terkait keamanan cyber, yang saat ini menjadi masalah utama di semua bidang bisnis. Serangan siber dapat menyebabkan perusahaan kehilangan waktu operasional selama satu bulan untuk memperbaiki sistem mereka[2]. Masalah keamanan semacam ini dapat membatasi kemampuan perusahaan untuk fokus pada misi dan visi inti mereka untuk masa depan. Selain itu, dinamika kerja yang baru dan tidak terduga semakin mempersulit proses pemilihan teknologi yang tepat. Menurut sebuah studi, 60% Chief Information Officer menghadapi tantangan dalam mengadopsi dan menerapkan teknologi baru di era ini[3]. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengatasi batasan-batasan ini agar dapat mengambil peluang bisnis yang lebih luas dan memenangkan persaingan jangka panjang.
Budi Janto, General Manager Lenovo Indonesia, menyatakan, “Kami terus berusaha untuk mentransformasi cara orang hidup dan bekerja, mengubah harapan dan pengalaman mereka, sehingga memberdayakan pelanggan dengan produktivitas dan kehidupan yang lebih cerdas. Untuk itu, kami terus melewati batasan-batasan yang ada, membangun masa depan yang lebih cerdas dan lebih cepat, dengan memperkenalkan aplikasi dan pengalaman teknologi baru, serta mendukung pola kerja kolaboratif untuk mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia.”
Christian Fam, Regional Research Manager Asia Pacific Research Service IDC, juga menjelaskan, “Ruang kerja digital cerdas, menurut definisi IDC, adalah ekosistem yang menyediakan pengalaman pengguna terintegrasi. Dengan fitur-fitur teknologi kognitif seperti kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin (machine learning), dan analitik, ekosistem ini dapat mendukung pekerja dengan aman, personalisasi, dan menggabungkan berbagai kebutuhan untuk menyelesaikan tugas mereka. Ruang kerja digital cerdas dapat sepenuhnya dioptimalkan dengan solusi teknologi yang handal.”
Dalam menghadapi tren dan kebutuhan yang berubah ini, Lenovo menyediakan solusi Lenovo ThinkShield yang menyediakan keamanan end-to-end yang dirancang khusus untuk tenaga kerja modern. Selain itu, Lenovo Managed Services juga telah dikembangkan untuk membantu perusahaan mengelola keamanan teknologi dari mana saja dan kapan saja, serta mengoptimalkan sumber daya dan menyederhanakan pengelolaan aset teknologi.
Dengan kebutuhan yang berbeda dalam cara kerja saat ini, Lenovo terus berinovasi dengan menempatkan pelanggan sebagai fokus utama. Untuk mendukung tujuan ini, Lenovo ThinkSmart dan Lenovo Complete Conference Room memungkinkan kolaborasi yang lebih cerdas, memastikan tim dapat terhubung dan tumbuh bersama.
Tidak hanya menyediakan rangkaian solusi teknologi, Lenovo juga berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dengan menyajikan solusi teknologi yang ramah lingkungan, sejalan dengan visi dan misi keberlanjutan pelanggan mereka. Pada kuartal lalu, Lenovo meluncurkan seri Thinkpad Z yang memberikan pengalaman teknologi maksimal dengan pendekatan ramah lingkungan. Laptop ini diproduksi menggunakan bahan daur ulang seperti aluminium daur ulang atau kulit vegan PET daur ulang, dan dikemas dalam kemasan kompos Lenovo yang dapat diperbarui dengan cepat.
Tak hanya itu, Lenovo juga menawarkan layanan CO2 Offset Services yang memberikan kompensasi emisi CO2 berdasarkan estimasi yang realistis, mencakup produksi, pengiriman, dan siklus hidup produk hingga 5 tahun. Lenovo bermitra dengan penyedia layanan Offset CO2 bersertifikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam usaha ini. Selain itu, Lenovo juga menyediakan layanan Asset Recovery Services di Indonesia, yang membantu perusahaan mengembangkan strategi disposisi yang berkelanjutan dan mendaur ulang produk akhir masa pakainya dengan cara-cara yang ramah lingkungan.
“Di Lenovo, kami percaya bahwa solusi teknologi yang lebih cerdas dapat memberikan hasil bisnis yang lebih baik. Oleh karena itu, kami akan terus menyediakan inovasi teknologi untuk membantu industri bisnis di Indonesia dalam proses transformasi menjadi bisnis digital,” tutup Budi.