MATRANEWS.id – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Lamudi menjalin kerjasama dalam penandatanganan MoU untuk mensosialisasikan penggunaan teknologi properti (PropTech) dalam mendukung pertumbuhan sektor properti nasional.
Kerjasama strategis ini diumumkan dalam acara panel diskusi yang diselenggarakan oleh HIPMI dan Lamudi dengan tema “Pengusaha Muda Dalam Akselerasi Digitalisasi Properti”.
Acara ini dihadiri oleh ratusan pengusaha yang ingin memanfaatkan teknologi dalam ekspansi bisnis mereka pada sektor properti.
Melalui MoU ini, Lamudi akan membantu anggota HIPMI untuk menjangkau lebih dari 22 juta pencari properti online di seluruh Indonesia. Menurut Ketua Umum BPD HIPMI Jaya, Sona Maesana, kerjasama ini bertujuan untuk mendorong anggota HIPMI untuk mempertimbangkan prospek dari pemasaran online bagi pertumbuhan bisnis mereka masing-masing.
Menurut Commercial Director Lamudi, Yoga Priyautama, kerjasama antara Lamudi dan HIPMI merupakan bagian dari upaya mengedukasi seluruh pemangku kepentingan sektor properti tentang potensi dari adopsi PropTech pada pertumbuhan sektor properti nasional.
Lamudi sendiri telah tumbuh secara signifikan dalam 8 tahun keberadaannya di Indonesia, terlihat dari pertumbuhan pengguna Lamudi yang mencapai hampir 1800 persen dalam tahun 2021 dan 2022.
Dalam panel diskusi tersebut, Ketua REI DKI Jakarta, Arvin Fibrianto Iskandar, mengatakan bahwa developer harus beradaptasi dengan realita pasar yang baru dimana teknologi akan memainkan peran penting untuk menjangkau generasi properti pencari properti baru di sisi penjualan dan bagaimana mengedukasi pembeli tentang tipe properti yang ingin mereka beli berdasarkan data aktual.
Lamudi ingin terus meningkatkan kapabilitasnya dalam menjadi mitra konsultasi tepercaya dan sumber data properti teraktual bagi developer dan pemerintah.
Dengan kapabilitas bisnis yang semakin besar, Lamudi berharap dapat memberikan data teraktual bagi developer untuk menentukan langkah investasi yang tepat. Selain itu, Lamudi juga tengah mengembangkan kapabilitas big data propertinya untuk membantu akuntabilitas pemerintah dalam mengukur tingkat keberhasilan pembangunan suatu wilayah dengan minat pencarian properti di wilayah tersebut.
