Telegraf – Dalam diskusi intensif selama dua jam di Batusangkar, Prabowo dan Yusril sepakat untuk menghilangkan perbedaan dan kesalahpahaman antara mereka. Setelah berbincang-bincang, keduanya sepakat untuk bekerja sama dan saling membantu dalam memecahkan serta menangani persoalan besar yang dihadapi bangsa dan negara sekarang dan masa depan.
Acara dua hari di Sumatera Barat itu menjadi menarik karena foto Prabowo dan Yusril yang bersahabat dan punya chemistry di acara pacuan kuda di Batusangkar, Sumatera Barat pagi itu menjadi viral. Bahkan foto keduanya yang berpose bersama selama dua hari juga sempat diambil di lokasi yang disebut sakral, yakni dalam istana Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Menurut Asri Hadi, Prabowo Subianto memang harus menggandeng tokoh Islam dalam Pemilihan Presiden 2024. Mantan dosen STPDN yang kini menjadi pengamat politik itu mengungkapkan bahwa Prabowo bisa memilih tokoh Islam dari kalangan partai politik maupun non-parpol.
Asri Hadi juga menilai bahwa Yusril Ihza Mahendra yang dikenal sebagai tokoh Islam terlihat akrab dan memiliki chemistry dengan Prabowo Subianto, ketua umum Gerindra. Yusril yang merupakan seorang advokat, akademisi di bidang hukum tata negara, politikus, tokoh Islam pemikir, dan intelektual Indonesia tersebut dinilai ideal untuk menjadi calon wakil presiden Prabowo.
Menurut Asri Hadi, selain sebagai tokoh Islam yang intelektual, Yusril juga cocok sebagai figur dari tokoh yang mempresentasikan pemimpin dari Sumatera. Sebab, Prabowo sebagai representasi dari Jawa dan Yusril sebagai representasi dari sosok pilihan Sumatera. Asri Hadi menekankan agar calon presiden dan wakil presiden tidak hanya berbasis pada Jawa saja.
Yusril sendiri mempunyai jejak rekam dalam pemerintahan dan kemampuan menangani masalah besar yang dihadapi bangsa dan negara. Mulai dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998, kerusuhan Ambon dan Poso, serta kemampuannya mengatasi efek dari peristiwa bom Bali pada tahun 2022. Dalam bidang internasional, Yusril juga berpengalaman menyusun berbagai konvensi PBB serta membela posisi Indonesia dalam persoalan hak asasi manusia di berbagai forum internasional.
Maka, sepertinya era baru hubungan Prabowo dan Yusril dalam koalisi antara Gerindra dan PBB sudah dimulai. Dalam rangka menghadapi Pemilihan Legislatif dan Pilpres 2024, Prabowo dan Yusril sepakat untuk bersatu demi memecahkan dan menangani persoalan besar yang dihadapi bangsa dan negara saat ini serta masa depan.