Telegraf – Sebagai pemimpin global dalam solusi energi pintar, CHINT tengah mengukir sejarah baru dalam perjalanan keberlanjutan dan revolusi pusat data di Indonesia dan Filipina. Melalui solusi canggih yang siap pakai, CHINT berperan penting dalam pengembangan pusat data generasi baru yang semakin kompleks, serta berkomitmen untuk mencapai carbon-neutrality, Jakarta (01/11/23).
Pusat Data saat ini menghadapi tantangan yang tak terhindarkan. Permintaan akan daya komputasi meningkat pesat karena integrasi teknologi seperti kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan teknologi lainnya yang membutuhkan data dalam jumlah besar. Ancaman serangan siber juga semakin mendesak, mendorong perusahaan untuk meningkatkan keamanan pusat data.
Belakangan ini, pusat data juga mendapat sorotan tajam setelah insiden-insiden seperti gangguan di pusat data bank di Singapura, ledakan server di Cyber Data Centre di Indonesia, hingga kebakaran di pusat data Mahkamah Agung Filipina. Selain itu, operator pusat data harus mencari solusi untuk mengurangi polusi dan mematuhi regulasi lingkungan.
Data Center Trends 2023 dari CBRE menunjukkan bahwa Singapura memiliki kendala kuat dalam kapasitas listrik yang tersedia, namun permintaan terus melonjak. Singapura adalah pusat daya yang sangat diminati dari pelanggan global, mendorong permintaan akan pusat data di lokasi terdekat seperti Johor, Malaysia, dan Indonesia.
Pada saat yang sama, Filipina juga menjadi destinasi populer bagi operator pusat data, yang mencakup lebih dari 75% kapasitas listrik negara tersebut. Ini mengakibatkan permintaan yang mendesak akan solusi pusat data yang andal dan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam pembangunan pusat data generasi baru.
Menurut Indonesia Data Centre Market Size & Share Analysis – Growth Trends & Forecasts 2023-2028, pertumbuhan ekonomi digital, start-up, dan pengguna internet mendukung pengembangan pusat data hyperscale di Indonesia.
Kapasitas pusat data diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat dari 514 MW pada tahun 2023 menjadi lebih dari 1.410 MW pada tahun 2029.
Pusat data dibagi dalam beberapa tingkatan (tier) berdasarkan faktor seperti jaminan uptime dan redundansi. Pusat data tier 4 adalah tingkatan tertinggi yang menawarkan keandalan paling tinggi.
Di Indonesia, segmen tier 3 mendominasi pasar pusat data, menguasai lebih dari 50% pangsa pasar sejak tahun 2022, dengan pertumbuhan proyeksi mencapai 15% pada 2029.
Namun, segmen tier 4 diperkirakan akan tumbuh paling cepat dalam lima tahun ke depan, dengan pertumbuhan tahunan sekitar 25.9%.
CHINT, di acara Data Centre World Asia 2023, memamerkan solusi pusat data yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan distribusi daya pada pusat data hyperscale. EnergiX-P40, salah satu solusi unggulan, adalah Power Distribution Unit (PDU) yang telah memperoleh sertifikasi berstandar IEC-61439.
Salah satu keunggulan EnergiX-P40 adalah pemutus sirkuitnya yang dapat diganti tanpa mematikan seluruh PDU, dengan hingga 144 sirkuit keluar.
Solusi pusat data CHINT juga cocok untuk wilayah rentan terhadap bencana alam seperti Filipina dan Indonesia. EnergiX-P40 telah lulus uji seismik IEC60068, yang membuatnya tahan terhadap gempa bumi dan angin topan. Hal ini mengurangi risiko downtime yang mungkin dihadapi pusat data di wilayah tersebut.
Gardu listrik juga menjadi komponen penting dalam solusi pusat data. Gardu listrik prefabrikasi dari CHINT, dirancang dengan ketat di area pabrik, juga dapat dilengkapi dengan sistem baterai lithium. Gardu-gardu ini dapat diintegrasikan dengan sistem proteksi kebakaran di lokasi dengan mudah, mengurangi pemborosan material dan mempercepat proses konstruksi.
CHINT, dengan lebih dari 35 tahun pengalaman dan tim ahli yang tersebar di lebih dari 140 negara, berperan sebagai penggerak utama dalam industri pusat data. CHINT juga telah mendukung sejumlah proyek penting di Filipina, termasuk pusat data hyperscale terbesar di negara tersebut.
Er. Lim Say Leong, IEC Ambassador (2018-2021) dan Technical Director of Asia Pacific, CHINT Global and Sunlight Electrical, menekankan pentingnya perencanaan yang cermat dalam pembangunan pusat data.
Menurutnya, pusat data harus mempertimbangkan semua faktor yang terlibat, termasuk optimasi desain, pemilihan material berkualitas tinggi, dan metode konstruksi yang efisien. Penggunaan gardu listrik prefabrikasi juga dapat mengurangi waktu dan biaya konstruksi, terutama untuk pusat data hyperscale.
CHINT juga telah mengadakan 10th CHINT International Marketing Forum (CIMF) di Shanghai, untuk membahas tren energi pintar dan perjalanan menuju carbon-neutrality. CHINT berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengatasi tantangan dalam industri pusat data dan energi.
Melalui upaya ini, CHINT siap untuk mengukir prestasi baru dan menjadi pionir dalam industri infrastruktur listrik, membantu mengembangkan solusi pusat data yang canggih dan berkelanjutan, serta mencapai tujuan keberlanjutan yang lebih besar.