Telegraf, Jakarta – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) DKI Jakarta, bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaksanakan program peningkatan kapasitas masyarakat dalam penanganan bencana.
Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Assholihin Al-Abror di Jl. Rorotan Jakarta Utara, yang diikuti oleh 40 peserta dari santri dan masyarakat sekitar pesantren.
KH. Mukhlis Al Fadhil sebagai pengasuh Tuan Rumah menyampaikan terima kasih kepada LPBI NU DKI Jakarta dan BPBD yang telah memilih pesantren sebagai tempat untuk pelatihan kebencanaan, ini merupakan ilmu baru bagi santri di pondok pesantren salafiyah (yang hanya mengkaji kitab kuning). Semoga ilmu yang didapat menjadi ilmu yang bermanfaat.
“Adapun pelatihan Masyarakat Siaga Bencana ini merupakan agenda rutin LPBI NU DKI Jakarta untuk melatih masyarakat dan santri agar mengetahui tentang ancaman bencana yang ada disekitarnya, sehingga menjadi paham betul dalam penanganannya”, ujar M. Wahib Emha selaku Ketua LPBI NU DKI Jakarta.
Sebagaimana diketahui LPBI NU DKI Jakarta, memiliki relawan yang disebut SSB (Santri Siaga Bencana) yang tersebar di DKI Jakarta dan dikomandani oleh Asep Sabar Utama Wakil Ketua LPBI NU DKI Jakarta.
M. Basuki Rahmat Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta, mengapresiasi kegiatan LPBI NU yang selalu aktif dalam penanganan bencana, bukan hanya pada saat bencana tapi juga pra dan pasca bencana, serta bisa menggabungkan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dengan Adaptasi Perubahan Iklim (API) belum ada lembaga yang dapat menggabungkannya.
Narasumber pada kegiatan ini adalah LPBI NU DKI Jakarta, BPBD DKI Jakarta dan Ambulan Gawat Darurat (AGD) dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, selain materi PRBBK, Manajemen Bencana peserta juga dilatih cara penyelamatan dan penanganan pada gawat darurat. (red)
Credit Photo : Pekatihan Masyarakat Siaga Bencana pada hari sabtu 20 juli 2019 di Pondok Pesantren Assholihin Al-Abror / Telegraf.co.id